Kamis, 25 Maret 2010

Bunyi grok-grok pada nafas bayi


Menurut dr. Purnamawati S. Pujiarto, Sp.AK, MMPed., sebetulnya ini bukan kondisi yang berbahaya, dan biasanya lebih disebabkan oleh alergi.

Alergi adalah kondisi di mana sistem imun tubuh bereaksi terhadap hal tidak berbahaya (debu, serbuk bunga, atau jenis makanan tertentu). Alergi bisa mengenai berbagai bagian tubuh, seperti saluran napas atas (hidung pilek, bersin), mata (mata merah, berair, dan gatal), dan kulit (eksim, biduran). Jika alergi mengenai saluran napas bawah, terjadi penyempitan saluran napas alias asma. Udara dingin bisa menyebabkan iritasi dan pembengkakan di saluran napas, terlebih jika udaranya kering seperti udara di ruangan ber-AC. Asap tembakau dan polusi juga jadi faktor pencetus.

Penanganan utamanya adalah:

Kenali pencetus dan sedapat mungkin hindarilah.

Berikan ASI dan hanya ASI selama 6 bulan pertama. ASI dilanjutkan sampai anak berusia 2 tahun atau lebih. Kalau Anda memberikan susu formula sejak dini, Anda justru memperkenalkan protein asing (protein non manusia) pada anak. Hal ini akan merangsang sistem imun anak sehingga terjadi reaksi alergi.

Bijaklah menggunakan antibiotika. Penelitian membuktikan, pemberian antibiotika sejak usia dini bisa melipatgandakan risiko alergi dan asma ketika anak berusia 6 tahun.

Pantau kondisi anak. Selama anak tidak sesak (frekuensi napas lebih dari 40 kali per menit), jangan cemas. Lebih seringlah Anda memberi minuman, serta biarkan ia menghirup uap panas agar lendir tidak mengental.

Bila perlu, berikan larutan garam fisiologis steril sebagai tetes hidung.

Selain itu, jangan ada yang merokok di dekat si kecil ya...

Kamis, 04 Maret 2010

Review Product - Little Traveller Messenger

Tas dari HDY ini sangat praktis dibawa bepergian untuk membawa kelengkapan bayi, dengan dilengkapi perlak untuk mengganti popok. Tanpa tutup depan, hanya dilengkapi perekat velcro di bagian atas dalam.


Kelengkapan :

  1. Kantong yang dapat diatur ukurannya di satu sisi luar, dan kantong ber-insulator di sisi lainnya.
  2. 2 buah kantong ber-resleting
  3. 2 buah kantong botol di bagian dalam
  4. 1 buah kantong jaring ber-resleting di bagian dalam
  5. 4 buah kantong multifungi lain
  6. Changing station di bagian belakang
  7. Stroller clip di bagian belakang
Dimensi (kurang lebih) :
37 X 29 X 12cm
Berat : 0.9kg

Pilihan warna :
  • Merah dengan warna dalam orange
  • Hitam dengan warna dalam merah
Buat yang butuh tas ini atau mau lihat pilihan lainnya, dapat dibeli di http://tokoanak.multiply.com


Rabu, 03 Maret 2010

Menyusui dan Bagaimana Memulainya


Pada saat pertama kali menggendong si buah hati di ruang bersalin, letakkan bibirnya ke payudara Anda. Cairan susu kemungkinan belum keluar, namun payudara Anda sedang memproduksi cairan yang dinamakan colostrum, yang akan membantu melindungi bayi Anda dari infeksi.

Cobalah untuk tidak panik apabila bayi Anda kesulitan menemukan atau menempel ke puting Anda. Menyusui adalah sebuah seni yang membutuhkan kesabaran dan banyak latihan. Tidak ada yang menuntut Anda untuk menjadi ahli pada awalnya, jadi jangan sungkan-sungkan untuk bertanya kepada suster untuk menunjukkan bagaimana caranya saat Anda berada di rumah sakit. Apabila bayi Anda lahir prematur, kemungkinan Anda tidak dapat menyusuinya langsung, tapi sebaiknya Anda memulai memompa susu Anda. Bayi Anda akan mengkonsumsi susu ini melalui selang atau botol sampai dia cukup kuat untuk menyusui langsung.

Saat Anda memulainya, ingat bahwa menyusui seharusnya tidak menyakitkan. Perhatikan bagaimana rasanya saat bayi Anda memasukkan puting ke dalam mulutnya. Seharusnya puting dan sebagian besar areola dibawah puting bisa masuk ke dalam mulut si kecil, sehingga puting Anda seharusnya berada jauh di dalam mulutnya. Apabila menyakitkan, lepaskan terlebih dahulu - dengan memasukkan jari kecil Anda diantara gusi bayi dan puting Anda - kemudian coba lagi. Saat proses penempelan ini sudah benar, selanjutnya bayi Anda akan melakukannya sendiri.

**Sumber : Babycenter.com

Bayi Lahir Normal Punya Kekebalan Lebih Tinggi


Takut menghadapi persalinan membuat operasi caesar menjadi pilihan bagi sebagian perempuan saat ini. Apalagi dengan operasi caesar, kita juga bisa memilih tanggal ”cantik” untuk kelahiran si kecil. Padahal, apabila Anda mampu melahirkan secara normal, ada bonus khusus yang tersedia untuk si bayi.

Saat persalinan normal, ada sejumlah bakteri yang akan tertelan oleh bayi. Bakteri ini akan membangun sistem kekebalan tubuhnya saat masa pertumbuhan.

Nah, bakteri atau kuman yang bernama
lactobacillus itu berada pada jalur lahir atau jalan keluar bayi yang terletak di lubang vagina ibu.

”Bakteri ini akan tertelan saat bayi terdorong keluar dari rahim. Namun, bakteri ini tidak akan tertelan oleh bayi yang lahir secara caesar,” ujar dr Judi Endjun, SpOG, spesialis obstetri dan ginekologi dari RSPAD, seusai acara senam Yophyta di Balai Sudirman, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Inilah keunggulan dari proses kelahiran normal. Bakteri yang tertelan bayi itu nantinya akan menjadi mikroba yang diserap usus dan berkembang biak. Kelak bakteri ini berperan dalam membunuh bakteri jahat yang berkembang di dalam usus.

Lactobacillus selanjutnya akan mencegah diare atau kuman jahat yang masuk ke dalam tubuh. ”Bayi atau balita yang diare karena susu formula umumnya terjadi karena kurangnya mikroba dalam usus,” ujar Judi.

Namun, jika si kecil memang harus dilahirkan secara caesar karena beberapa alasan tertentu, bagaimana cara membangun kekebalannya?

”Kekebalan bayi yang lahir secara caesar akan terbangun jika diberi ASI,” kata Judi. Usahakan pula untuk memberikan ASI eksklusif minimal selama enam bulan.

**Sumber : Kompas.com