Jumat, 28 Januari 2011

Tips Bermain Pasir dengan Aman


Bermain pasir bisa jadi salah satu permainan yang paling digemari anak. Agar anak bisa bermain dengan nyaman dan aman, simak tips berikut
  • Buatlah kotak pasir dari kayu atau wadah kayu knock down, dengan alas permukaan yang rata. Tingginya maksimal selutut anak saat ia jongkok. Cara lain, buat lubang pada tanah sedalam 10-15 cm. Semakin luas kotak pasir, semakin asyik mainnya.
  • Alasi permukaan kotak pasir dengan landscape fabrics –beli di toko peralatan rumah tangga atau berkebun– sejenis material yang dapat menyerap air namun mencegah hewan kecil atau serangga hidup di dalam kotak pasir.
  • Pada lapisan berikutnya, taburkan pasir khusus –beli di toko mainan anak– yang berlabel "Playsand" atau "Sandbox sand". Selain steril, pasir jenis ini tidak mengandung partikel besar yang dapat tertelan anak, dan tidak menempel di tangan. Jumpah pasir harus cukup banyak untuk dimainkan, tetapi tidak sampai berhamburan keluar kotak pasir.
  • Saat tidak dimainkan, tutup kotak pasir dengan plastik agar tidak disinggahi kucing.

Kapan Minat Baca Anak Bisa Ditumbuhkan?


Membaca memiliki begitu banyak keuntungan bagi perkembangan anak. Tak hanya untuk menambah pengetahuan. Membaca bacaan yang baik bisa melatih otak agar tetap aktif, menjadi lebih analitis, serta membangun sikap serta karakter positif seseorang. Apalagi jika kebiasaan si anak untuk membaca tersebut mulai dikembangkan dengan membaca buku bersama orangtuanya.

Menurut Sani B. Hermawan, Psi, Direktur Lembaga Daya Insani, saat peluncuran buku Juven: Sahabat Sejati di The Cone, FX, Jakarta, beberapa waktu lalu, semakin banyak diajak bercerita, makin banyak manfaat yang digali oleh anak-anak. Beberapa manfaat yang bisa digali oleh anak saat berbagi bercerita adalah:
* Meningkatkan "mental alertness", daya tangkap, kreativitas, dan logika berpikir.
* Meningkatkan wawasan pengetahuan.
* Menanamkan nilai positif, seperti empati, solidaritas, toleransi, dan tolong menolong.
* Membentuk karakter positif.
* Membangun hubungan emosional hangat dengan orangtua (koneksi dengan anak).

Lalu, sejak kapan minat membaca anak bisa ditumbuhkan? Sani mengatakan, "Sejak lahir, anak sudah bisa diajak membaca. Bangun dialog dengan anak sejak lahir dengan cara diajak berkomunikasi dan dibacakan cerita. Anak-anak yang dibacakan cerita dan diajak berkomunikasi bisa memiliki kemampuan verbal yang lebih tinggi dibanding yang didiamkan saja. Bahkan saat anak masih berada dalam kandungan pun bisa diajak berbicara dan dibacakan cerita," jelas Sani lagi.

*Sumber : kompas.com