Rabu, 08 Desember 2010

Tips Bicara dengan Bayi


* Gunakan kata-kata yang positif dan menyenangkan. Bayi bisa membedakan tone pada suara Anda, apakah itu berisi kata-kata positif ataupun negatif. Bicaralah dengan nada yang perlahan dengan menghadapkan wajah Anda ke wajahnya guna mengalihkan hal-hal lain yang bisa membuyarkan konsentrasi.

* Gunakan pula suara-suara yang biasa digunakan ibu-ibu saat bicara dengan bayinya. Ini merupakan bahasa universal. Namun, perhatikan intonasi dan cara bicara Anda, jangan menggunakan kata-kata yang disingkat-singkat atau pelafalan yang seakan dibuat cadel. Ia akan berusaha mengikuti Anda, ia akan bingung saat mendengar kata aslinya.

* Coba bicara dengannya mengenai hal-hal kecil dan keseharian. Misal, "Mama lagi mau pasangkan popok untuk Adik, nih", atau "Adik sudah pintar tepuk tangan, ya?" saat Anda melihat ia menepuk tangan.

* Saat si bayi bertumbuh besar, bicarakan tentang banyak hal kepadanya, "Adik mau pakai celana, nih", atau "Hari ini dingin sekali, ya?"

* Memberi nama pada obyek. Terdengar konyol, tetapi hal ini bisa merangsang komunikasi dengan anak. Anda bisa menamakan benda-benda favoritnya dan masukkan nama tersebut dalam perbincangan Anda. Saat si kecil mulai menunjuk barang-barang kesukaannya, beri tahu apa nama barang tersebut. Misal, saat ia menunjuk bonekanya, Anda bisa bilang, "Iya, Adik minta boneka Teddy-nya?" atau saat ia menunjuk tempat minumnya, katakan, "Adik mau tempat minumnya, ya?" Dengan begini, si kecil akan belajar banyak di tahun pertamanya, terutama mengenai benda-benda dan aktivitas. Ia mungkin akan mulai mengerti kata kerja atau aktivitas pula, seperti "Da-da" atau "Ambil".

* Dorong usaha si kecil agar ia mencoba mengutarakan sesuatu. Hindari keinginan untuk tertawa saat ia melakukan kesalahan karena itu bisa membuatnya enggan berusaha lagi. Ajak si bayi untuk mengutarakan sesuatu.

* Membaca bersama juga merupakan upaya yang bisa Anda lakukan. Mulailah dengan membacakan buku-buku bergambar bersama si bayi. Ini adalah sebuah aktivitas yang amat berharga untuknya memperkaya diksi dalam khazanah berkomunikasinya.

* Di usia 8-12 bulan pertama, bayi akan mulai mencoba bersuara dan mengatakan kata-kata simpel, seperti "Da-da" atau "Mama". Cobalah untuk mulai berbicara langsung padanya, ini amat penting untuk perkembangan ucapannya. Berikan pujian untuk setiap perkembangan yang ia lakukan, bahkan bila si bayi sebenarnya tidak mengerti arti dari kata itu sendiri.

*Sumber : kompas.com

Periksa Kesehatan Anak Lewat "Hasil Buangan"-nya


Status kesehatan anak ternyata bisa juga diketahui dari "produk buangan" atau fesesnya. Hal ini disampaikan oleh dr Rini Sekartini, Sp.AK. Dengan mengamati "produk hasil buangan" ini, kita dapat mendeteksi kalau ada masalah pada saluran cerna dan saluran kemih anka.

Sebagai contoh, urin berwarna kurang jernih menunjukkan kondisi tubuh sehat, tidak kurang cairan. Tetapi jika warnanya kuning tua atau keruh, jumlahnya berkurang atau bertambah, maka bisa jadi pertanda ada gangguan kesehatan yang dialami anak. Demikian pula halnya dengan buang air besar.

Lara Zibners, M.D., dokter spesialis anak sekaligus penulis buku If Your Kid Eats This Book, Everything Will Still Be Okay, menguraikan beberapa tanda di balik warna-warna pada tinja anak sebagai berikut:

* Merah, disertai sedikit lendir menandakan ada infeksi atau alergi. Warna merah juga bisa disebabkan karena mengkonsumsi saripati jus buah berwarna merah atau antibiotik. Sebaiknya konsultasikan hal ini lebih lanjut ke dokter anak.

* Cokelat. Biasa terjadi pada bayi yang mengkonsumsi susu formula. Menurut Zibner, selama kotorannya masih bertekstur lembut dan intensitas buang air masih normal, maka kesehatan anak masih normal.

* Kuning, disertai dengan tekstur yang agak encer. Umum terjadi pada bayi yang mengkonsumsi air susu ibu. Bahkan, terkadang warnanya agak kuning kehijauan.

* Biru atau Ungu. Pastikan dulu apa yang anak makan seharian sehingga bisa menyebabkan warna kotorannya biru atau ungu. Jika perut anak terasa sakit, tanya secara detail mengenai sakitnya.

* Hijau. Biasanya terjadi pada bayi yang baru lahir. Kotoran bayi baru lahir disebut mekonium.

* Hitam. Tinja berwarna hitam bisa dikarenakan mengkonsumsi biskuit berwarna hitam, blueberry, beras merah, atau suplemen zat besi. Sebaiknya konsultasikan ke dokter lebih lanjut.

*Sumber : kompas.com